Senin, 22 Juni 2009

Akuntansi

Akuntansi Manajemen 3, Proses Pengendalian Manajemen
View
clicks
Posted May 30th, 2009 by nur jayati

BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang.Sekarang ini banyak orang cenderung untuk memiliki organisasi, orang sudah menyadari bahwa untuk menyelesaikan banyak masalah harus mempunyai sebuah organisasi, Di masa lalu, manajemen lebih banyak menggunakan principle of drunkard’s search” dalam menyelesaikan masalah manajemen. Jika menghadapi masalah manajemen bukan mencari penyebab timbulnya masalah, namun lebih banyak memilih sistem sediaan (inventory system), sekadar untuk menyelesaikan gejala yang timbul, bukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Di masa lalu masalah hubungan antara manajemen dengan karyawan dan antar karyawan yang tidak akrab diselesaikan dengan menciptakan sistem kontrol yang ketat bukan dengan mencari ketidakakraban antara karyawan dan manajemen dan antarkaryawan.Belajar dari pengalaman yang lampau :the principle of drunkard’s search” tidak mampu menyelesaikan secara mendasar masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi maka manajemen sekarang cenderung menggunakan the sutton’s law. Manajemen kemudian menyadari pentingnya misi, visi, keyakinan dasar, dan nilai dasar sebagai prinsip yang melandasi pemceahan secara mendasar berbagai masalah yang dihadapi oleh manajemen.Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (management control system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut,Misi adalah jalan pilihan (the chosen track) suatu organisasi untuk menyediakan produk / jasa bagi costumernya. Perumusan ini adalah suatu usaha untuk menyusun peta perjalanan. Setiap organisasi menjalani kehidupan di dunia yang tidak berpeta (uncharring world). Oleh karena itu kemampuan organisasi untuk membuat peta yang secara akurat menggambarkan dunia yang dimasuki, memberikan kesempatan bagi organisasi tersebut untuk menyediakan produk./jasa yang memenuhi kebutuhan costumers-nya sehingga menjanjikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi.Visi adalah suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu keadaaan yang akan kita wujudkan yang belum pernah kita alami sebelumnya. Untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih, organisasi memerlukan sistem perencanaan kegiatan, suatu rangkaian langkah berurutan untuk merencanakan kegiatan yang ditempuh oleh perusahaan dalam mewujudkan visi organisasi Seorang leader yang memiliki visi adalah leader yang memiliki kemampuan untuk berpikir melampaui realitas sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, dan kemampuan untuk mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami sebelumnya.Setelah suatu organisasi memilih jalan yang akan ditempuh untuk menuju ke masa depan (misi), organisasi tersebut perlu menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan di masa depan – suatu visi yang menuntut anggota organisasi untuk mewujudkannya.
PermasalahanBanyak masalah yang dihadapi oleh manajemen organisasi yang sebenarnya bersumber pada ketiadaan misi dan visi organisasi yang jelas, sehingga setiap anggota organisasi berjalan menuju ke arah menurut persepsinya masing-masing. Meskipun misi dan visi telah digambarkan secara jelas, kadang-kadang leader organisasi tidak mengkomunikasikan dengan baik keyakinan dasar tentang kebenaran visi organisasi. sehingga mengakibatkan lemahnya semangat anggota organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi tersebut, nilai dasar sering kali juga tidak dirumuskan secara jelas, sehingga mengakibatkan tidak adanya panduan bagi anggota organisasi dalam mengadakan pemilihan course of actions yang senantiasa dilakukan dalam perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi. sekarang timbul pertanyaan, mengapa organisasi butuh visi dan misi?, mengapa sebuah organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen.
BAB IIPEMBAHASAN.A.Organisasi.Organisasi adalah suatu instansi yang dibentuk untuk tujuan khusus, dengan demikian organisasi hanya akan efektif jika dipusatkan untuk melaksanakan tugas-tugas. Organisasi adalah alat oleh karena itu sebagaimana alat yang lain, semakin spesifik tugas yang diberikan terhadap alat tersebut, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh alat tersebut.Oleh karena organisasi terdiri dari orang – orang yang ahli dalam bidang tertentu masing-masing (spesialis), maka organisasi memerlukan misi organisasi yang jelas bagi masing-masing anggota organisasi agar mereka tidak bingung di jalan mana mereka akan menuju ke masa depan.Jika organisasi tidak menetapkan misinya dengan jelas, para spesialis tersebut akan berjalan di bidang menjadi spesialisasi tidak menempuh jalan umum yang dipilih organisasi untuk menuju ke masa depan, hanya dengan misi bersama yang jelas dan terfokus, masing-masing anggota organisasi akan terikat bersama dalam suatu jalan umum (bukan jalan yang dikenal oleh anggota organisasi secara individual) sehingga menjadikan organisasi menghasilkan keluaran yang bermanfaat bagi costumer organisasi tersebut. Tanpa misi yang terfokuskan organisasi akan segera kehilangan kredibilitasnya, karena masing-masing anggota organisasi mengambil jalan yang berbeda-beda dalam menuju kemasa depan.Perubahan demi perubahan telah terjadi dalam era modernisasi termasuk dalam dunia organisasi. Karakternyapun bermacam-macam seperti pesat, radikal, serentak, pervasif dan konstan, menuntut setiap organisasi melakukan berbagai penyesuaian dalam lingkungan yang senantiasa berubahUntuk itu setiap organisasi memerlukan visi dan misi dan memahami karakteristik organisasi. Misi, visi, keyakinan dasar yang tertanam dalam diri setiap anggota organisasi akan menjadi pengikat yang kuat seluruh anggota organisasi dalam menghadapi masa-masa bisnis yang bagus maupun dalam masa sulit. Dalam masa sulit seperti dalam menghadapi persaingan yang tajam dan dalam menghadapi krisis ekonomi regional-misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi terbukti mampu menjadi perekat yang mempertahankan organisasi tetap kohesif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tanpa misi dan visi, keyakinan dasar dan nilai dasar yang dihayati bersama organisasi akan tercerai berai dalam menghadapi masa-masa sulit.B.Sistem pengendalian ManajemenSistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusahaSistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab diperlukannya pengendalian ketidakmampuan dan ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui perilaku yang diharapkan dapat dtingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui prilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui :1.Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.2.Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs dan shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.C.Peranan Misi Terhadap OrganisasiUntuk membangun suatu organisasi sebagai : mission – focused organization, Peter F Drucker mengajarkan teory of business. Teori ini mengajarkan kepada kita bagaimana kita dituntut senantiasa meng-up date peta mental kita sesuai dengan perubahan lingkungan.Semua organisasi bisnis dibangun berdasarkan teori bisnis yang terdiri dari tiga komponen :1. Asumsi tentang lingkunganAsumsi tentang lingkungan berkaitan dengan masyarakat dan strukturnya, pasar costumer, dan teknologi. Setiap organisasi dibangun berdasarkan asumsi tentang lingkungan yang akan di masuki. Ketidak akuratan peta yang dibuat untuk menggambarkan uncharting world akan berakibat ketidak sesuaian misi yang dipilih dalam menjalankan organisasi dan ketidak sesuaian misi dengan lingkungan yang dilayani oleh suatu organisasi merupakan malapetaka bagi organisasi tersebut.Peta lingkungan yang akan dimasuki oleh suatu organisasi merupakan dasar untuk merumuskan misi organisasi, dan pada gilirannya, misi yang telah dipilih akan menentukan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk mewujudkan misi tersebut. dengan demikian perumusan asumsi tentang lingkungan merupakan faktor penentu kelangsungan hidup suatu organisasi.2.Pernyataan MisiPernyataan misi merupakan the chosen track untuk mewujudkan visi organisasi. pernyataan misi dirumuskan berdasarkan asumsi tentang lingkungan yang dihadapi oleh organisasi. pernyataan misi disusun berdasarkan jawaban atas tiga pernyataan.a.Kebutuhan apa yang kita penuhi (what needs do we meet ? )b.Siapa costumer kita (who is our customer ? )c.Dalam bisnis apa kita berada (what business are we in)Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi (organization’s reason for being : raisons d’etre). Misi suatu organisasi dirumuskan dengan mencari jawaban atas tiga pertanyaan tersebut di atas. Misi yang dirumuskan berdasarkan gambaran lingkungan yang mencerminkan realitas akan menjadikan suatu organisasi mampu memghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan costumersnya.3.Kompetensi inti (core competencies),Merupakan kompetensi unggulan yang diperlukan untuk melaksanakan misi organisasi. berdasarkan pernyataan misi yang telah dirumuskan. Pertanyaan berikutnya adalah : apa yang terbaik kita lakukan dalam bisnis tersebut (what do best in that business). Di dalam melayani kebutuhan masyarakat, seharusnya organisasi menggunakan market – driven strategy, bukan tecnology – driven strategy.Dalam market-driven strategy, organisasi berangkat melayani masyarakat berdasarkan trend kebutuhan yang berkembang di masyarakat, dan core competencies disesuaikan untuk memenuhi trend tersebut. Dalam technology – driven strategy organisasi berangkat dari competencies yang dimiliki dan masyarakat dipaksa untuk menerima jasa yang dihasilkan oleh organisasi.Pada masa sekarang, technology – driven strategy tidak menjanjikan masa depan organisasi, karena masyarakat memiliki kesempatan luas untuk mencari sumber yang dapat memuasi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka. kompetensi inti yang fit dengan pernyataan misi dan asumsi tentang lingkungan akan menjadikan suatu organisasi menghasilkan produk dan jasa yang mampu memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat.Kompetensi inti merupakan kemampuan unggul organisasi dalam menerapkan pengetahuan untuk menghasilkan value bagi costumer. Kompetensi inti inilah yang menjadi andalan daya saing perusahaan dalam memasuki lingkungan bisnis. Oleh karena lingkungan bisnis sekarang dan di masa depan sangat kompetitif daya saing suatu perusahaan tidak akan bertahan lama. Diperlukan kemampuan perusahaan untuk memperbaiki dan membangun secara berkelanjutan kompetensi intinya agar perusahaan dapat mempertahnkan daya saingnya di lingkungan bisnis yang kompetitif .Menurut Peter F. Drucker, ketiga komponen the theory og the busines tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut ini :a.Asumsi tentang lingkungan, misi dan kompetensi inti harus cocok dengan realitas.b.Asumsi tentang lingkungan, misi, dan kompetensi inti harus fit satu dengan lainnya.c.Theory of the business harus diketahui dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.d.Theory of the business harus di uji secara terus menerus.Rerangka konseptual tersebut merupakan alat yang dapat diandalkan untuk mempertahankan kemanfaatan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan bagi masyarakat, disamping itu, rerangka konseptual tersebut dapat digunakan untuk membangun kompentensi baru personel perusahaan berdasarkan misi baru yang dituntut oleh lingkungan bisnis masa depan yang dideteksi dari aktivitas trendwatching and envisioning. Dengan rerangka ini, perusahaan memiliki alat yang powerful untuk bersaing dengan perusahaan lain dalam memasuki bisnis baru yang potensial untuk dimasuki oleh perusahaan, yang kemungkinan akan diperebutkan oleh berbagai perusahaan lain. Dengan rerangka konseptual tersebut diatas, perusahaan dapat lebih awal memasuki bisnis baru secara sistematik, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam memperebutkan bisnis baru.Di era teknologi informasi ini, perusahaan yang terjadi bersifat radikal, pesat, serentak dan pervasif. Perubahan semacam ini mengakibatkan bidang usaha yang menjadi domain suatu perusahaan akan senantiasa rentan terhadap perubahan sehingga kemampuan suatu perusahaan untuk melakukan perubahan kompentensi intinya sejalan dengan trend perubahan lingkungan bisnis masa depan akan menjadi penentu eksistensi perusahaan.D.Peranan Visi terhadap Organisasi?Untuk memfokuskan aktivitas organisasi, disamping misi diperlukan arah yang jelas yang akan dituju oleh organisasi di masa depan. Visi organisasi memberikan gambaran kondisi yang akan dicapai oleh organisasi di masa depan melalui misi yang akan dicapai oleh organisasi di masa depan melalui misi yang telah dipilih organisasi.Tanpa arah umum yang akan dituju di masa depan, misi organisasi yang telah ditetapkan tidak akan membawa organisasi ke arah manapun. Oleh karena organisasi terdiri dari spesialis yang memiliki gambaran masa depan masing-masing, agar organisasi efektif, maka diperlukan visi yang memberikan gambaran umum arah yang akan dituju bersama oleh organisasi, dengan visi, masing-masing anggota organisasi dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan spesialisasinnya masing-masing dalam mewujudkan apa yang digambarkan dalam visi organisasi.Dalam menghadapi lingkungan yang turbulen seperti sekarang ini, organisasi senantiasa perlu menjalani perubahan. Tanpa memiliki kemampuan untuk berubah, organisasi akan terlindas oleh perubahan itu sendiri. Oleh karena itu organisasi perlu merumuskan visi suatu perubahan yang akan diwujudkan di masa depan.E.Keyakinan Dasar OrganisasiOrganisasi juga memerlukan keyakinan dasar bersama yang dilekatkan pada misi dan visi organisasi, serta cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. kita tidak akan menempuh misi dan tidak akan mewujudkan visi melalui jalan yang telah kita pilih, jika kita tidak memiliki keyakinan bahwa misi dan visi tersebut mengandung kebenaran.Untuk mewujudkan visi melalui misi yang telah dipilih, organisasi memerlukan energi yang luar biasa besarnya, energi ini hanya dapat diperoleh melalui pengerahan energi yang dimiliki anggota organisasi. oleh karena itu untuk mengerahkan dan memusatkan seluruh energi anggota energi ke perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih, diperlukan penanaman dan penumbuhan keyakinan dasar organisasi untuk memicu dan mengerahkan energi seluruh anggota organisasi untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih.We do what we belief, demikianlah kata bijak untuk melukiskan peran keyakinan di dalam menentukan tindakan manusia, jika orang tidak yakin bahwa kecepatan dan cost effectiveness itu sangat menentukan kelangsungan hidup organisasinya, ia tidak akan memberikan kontribusi kepada organisasinya untuk mempercepat layanan bagi costumer dengan kegiatan yang cost effective.Untuk berhasil dalam perjalanan mewujudkan visi, organisasi harus memiliki semangat besar karena semangat inilah yang menjadi gudang energi yang dibutuhkan untuk mendorong mereka maju dalam mewujudkan visi organisasi. Semangat ibarat bekal yang harus dibawa oleh orang yang melakukan perjalanan panjang. Bagaimana pun indag dan jelasnya tempat yang akan dituju (visi) jika dalam perjalanan orang kehabisan bekal, orang tidak akan berhasil untuk mencapai tempat yang dituju.Semangat besar hanya akan timbul dalam diri orang jika orang tersebut memiliki :1.keyakinan kuat tentang kebenaran visinya2.Keberanian dalam melakukan eksplorasi terhadap daerah yang belum dikenal sebelumnya.Keyakinan kuat tentang kebenaran visi menjadi pemicu timbulnya energi luar bisa dalam diri seseorang untuk mengadakan perjalanan yang diperlukan dalam mewujudkan visi. Keyakinan kuat terhadap kebenaran visi akan menjadikan visi suatu conditio sine qua non, suatu keadaan yang tidak bisa tidak harus diwujudkan suatu compelling vision. Kombinasi antara visi dan keyakinan dasar akan memberikan jaminan perwujudan kondisi yang digambarkan dalam visi.Semangat besar hanya dimiliki jika orang memiliki keberanian dalam melakukan eksplorasi terhadap daerah yang belum dikenal sebelumnya. Visi pada dasarnya merupakan suatu yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu kondisi baru yang belum pernah kita alami sebelumnya. Keberanian untuk memasuki kondisi yang belum pernah kita alami sebelumnya merupakan penentu keberhasilan orang untuk mewujudkan visinya. Keberanian seringkali hanya dihubungkan dengan tindakan kepahlawanan yang memerlukan kekuatan fisik. Makna keberanian lebih luas dari itu, yang mencakup spektrum kejiwaan berikut ini :1.Keberanian adalah keteguhan hati seorang dalam mempertahankan pendirian, keyakinan, prinsip, visinya.2.Keberanian adalah keteguhan hati dalam mengambil posisi3.Keberanian juga berarti kemampuan untuk(a)mengubah pikiran(b)Mengatakan “saya tidak tahu, namun saya akan mencari jawabannya(c)Mengakui bahwa dirinya tidak sempurna(d)Tetap belajar, tidak puas dengan sukses yang telah dicapai(e)Meletakkan prinsip di atas pra sangka dan di atas ekspedisi (cari mudahnya saja)Mengapa orang yang kehilangan keberaniannya berarti kehilangan segalanya ? orang yang tidak memiliki keberanian berari tidak yakin akan kebenaran visinya, orang yang tidak mampu mewujudkan nilai dasarnya dalam tindakan dan orang yang tidak mampu mempertahankan prinsip yang diyakini kebenarannya. Sessungguhnya orang yang tidak memiliki keberanian akan kehilangan visi, keyakinan dasar dan nilai-nilai dasarnya, sehingga orang tersebut kehilangan segalanya.F.Nilai Dasar.Organisasi juga memerlukan Values untuk memberikan panduan bagi anggotanya untuk memilih alternatif di dalam proses pengambilan keputusan. Perjalanan mewujudkan visi melalui misi yang telah dipilih memerlukan kontribusi dari seluruh anggota organisasi. Di dalam melaksanakan perjalanan, setiap anggota organisasi akan menghadapi berbagai pilihan alternatif, yang perlu diputuskan untuk dipilih dan dilaksanakan, mereka memerlukan panduan umum di dalam memilih alternatif terbaik bagi pencapaian visi organisasi.Organisasi perlu memutuskan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di dalam melakukan pemilihan alternatif, nilai dasar yang dipilih oleh organisasi akan memberikan panduan umum di dalam melakukan pemilihan alternatif, tanpa nilai dasar yang ditetapkan oleh organisasi, para spesialis akan menggunakan valuesnya masing-masing di dalam keputusan.Ada beberapa alasan mengapa setiap organisasi memerlukan nilai dasar :1.Bersama dengan keyakinan dasar, nilai dasar yang digunakan untuk memberikan jiwa dalam setiap sistem manajemen yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas organisasi.2.Lingkungan yang dihadapi oleh organisasi menuntut setiap anggota organisasi menjunjung nilai dasar tertentu, dengan demikian kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam mewujudkan nilai dasar yang dituntut oleh masyarakat pemakai produk / jasanya.3.Sebagai saluran self esteem anggota organisasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat.Keyakinan dasar dan nilai dasar merupakan sistem manajemen. Kita sering kali menerapkan berbagai sistem manajemen yang berasal dari barat tanpa mengetahui dan memperdulikan keyakinan dasar dan nilai dasar yang mendasarinya. Sebagai contoh, sistem pembelian tenderb yang diterapkan oleh perusahaan untuk pembelian bahan bakunya. Sistem ini sebenarnya dilandasi oleh nilai ketidak percayaan (dstrust) perusahaan terhadap pemasoknya sehingga sistem ini mewajibkan pemasok untuk bersaing dalam memperebutkan order dari perusahaan. Sistem ini juga dilandasi oleh keyakinan dasar bahwa tujuan pekerjaan adalah untuk memuasi kebutuhan sendiri (misalnya untuk meningkatkan laba perusahaan), bukan memuasi customers (sehingga laba merupakan hasil dari keberhasilan perusahaan dalam memuasi kebutuhan customers (sehingga laba merupakan hasil dari keberhasilan perusahaan dalam memuasi kebutuhan costumers.Nilai dasar merupakan tuntutan masyarakat pemakai produk / jasa. Masyarakat pemakai produk / jasa di masa sekarang sangat demanding dan choosy. Disamping itu, persaingan sekarang sangat tajam, oleh karena itu, kondisi semacam ini menuntut organisasi perusahaan memfokuskan kegiatannya untuk menghasilkan values bagi customers dan senantiasa melakukan improvement terhadap proses dan sistem yang digunakan untuk menghasilkan produk/jasa. Dengan demikian untuk memenuhi dua tuntutan lingkungan bisnis tersebut (costumers focus dan continuous improvement) organisasi perusahaan perlu menanamkan nilai dasar1.Kejujuran2.Integritas3.Kerendahan hati4.Kesediaan untuk melayani5.Kerja keras.Nilai dasar dapat berfungsi untuk menunjukkan kepada masyarakat umum harga diri anggota organisasi. Jika suatu organisasi menjunjung tinggi “kerja keras” setiap anggota organisasi akan memiliki kebanggaan dalam mewujudkan keyakian dasar tersebut pada prilaku mereka setiap hari dalam berhubungan dengan masyarakat.
BAB IIIKESIMPULAN
1.Misi adalah jalan pilihan (the chosen track) suatu organisasi untuk menyediakan produk / jasa bagi costumernya. Perumusan ini adalah suatu usaha untuk menyusun peta perjalanan2.Visi adalah suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu keadaaan yang akan kita wujudkan yang belum pernah kita alami sebelumnya3.Organisasi adalah suatu instansi yang dibentuk untuk tujuan khusus, dengan demikian organisasi hanya akan efektif jika dipusatkan untuk melaksanakan tugas-tugas. Organisasi adalah alat oleh karena itu sebagaimana alat yang lain, semakin spesifik tugas yang diberikan terhadap alat tersebut, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh alat tersebut.4.Organisasi perlu memutuskan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di dalam melakukan pemilihan alternatif, nilai dasar yang dipilih oleh organisasi akan memberikan panduan umum di dalam melakukan pemilihan alternatif, tanpa nilai dasar yang ditetapkan oleh organisasi, para spesialis akan menggunakan valuesnya masing-masing di dalam keputusan.5.Organisasi juga memerlukan keyakinan dasar bersama yang dilekatkan pada misi dan visi organisasi, serta cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. kita tidak akan menempuh misi dan tidak akan mewujudkan visi melalui jalan yang telah kita pilih, jika kita tidak6.Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (management control system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.
Saran1.Untuk mewujudkan visi, misi, keyakinan dasar dan nilai dasar maka perusahaan hendaknya melakukan berbagai riset atau pengkajian lebih dalam agar perumusan visi, misi, keyakinan dasar dan nilai dasar mempunyai bobot dan seiring dengan tujuan perusahaan.2.Visi, misi, keyakinan dasar dan nilai dasar merupakan alat pengendalian dan perencenaan bagi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan, untuk itu diperlukan konsistensi bagi anggota organisasi untuk menjalankannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar